Orang yang bertakwa atau orang mukmin, bagaimanapun keadaannya baik buruknya, ia pasti pasti telah dikaruniakan nikmat-nikmat yang tidak mungkin dihitung kecuali ALLAH. Bisa saja seoramg mukmin bersikap tak acuh terhadap nikmat-nikmat ALLAH dan tidak menyadari betapa besar nilai nikmat tersebut, jika dirinya selalu melihat kepada orang lain yang mendapatkan nikmat lebih baik darinya, akan tetapi jika ia membandingkan keadaanya dengan orang-orang yang keadaanya lebih buruk darinya, ia akan menyadari betapa agungnya nikmat yang dikaruniakan oleh ALLAH kepadanya. ALLAH telah memgambarkan tentang manusia, bahwa:
’’ dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta’’ (al-adiyat 100:8)
‘’dan kamu kamu mencinta harta benda harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.’’ (Al-Fart[89]:20)
kok pendek banget sihhhhh, padahal nyentu bangetttt.
BalasHapus